Menu

Minggu, 30 September 2018

PENGARUH ADVOCACY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TAHUN AJARAN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail, dalam undang-undang RI NO 20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1, bahwa pendidikan didefinisikan "sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara".
Sekolah merupakan salah satu tempat belajar dan lembaga pendidikan yang melaksanakan pengajaran agama yang bertanggung jawab atas perkembangan siswa-siswinya. Khususnya yang berkaitan dengan agama. Karena pendidikan agama adalah salah satu aspek sasaran pembangunan yang menempati dasar dalam usaha pendidikan, serta bertujuan untuk membentuk pribadi yang luhur dan utuh.
Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat interaktif edukatif di dalam kelas, yang lazim disebut proses belajar mengajar. Guru juga bertugas sebagai administrator dan evaluator. Dalam interaksi edukatif unsur guru dan anak didik harus aktif, tidak mungkin terjadi proses edukatif bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan ketrampilan proses, anak didik harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Menurut Undang-Undang Standar Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 isi kurikulum pendidikan dasar wajib memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran : (1) pendidikan agama; (2) pendidikan kewarganegaraan; (3) bahasa; (4) matematika; (5) ilmu pengetahuan alam; (6) ilmu pengetahuan sosial; (7) seni dan budaya; (8) pendidikan jasmani dan olahraga; (9) keterampilan/kejujuran; (10) muatan lokal.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah dasar merupakan salah satu mata pelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, agar siswa memiliki moral dan menjadi manusia yang percaya akan Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan Agama Kristen juga merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan memiliki nilai luhur dan moral yang diwujudkan dalam prilaku kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat serta makhluk hidup ciptaan Tuhan juga untuk menghadapi pengaruh globalisasi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siswa kelas IV SD Negeri ............. Kecamatan........., Kabupaten ...................... proses pembelajaran Pendidikan agama Kristen masih bersifat konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan yang bersifat monoton. Mayoritas para guru melupakan peranannya sebagai perancang program pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak efektif, efisien dan menarik. Dalam implementasinya guru hanya sebatas transfer ilmu dan tidak membangun karakteristik siswa.
Siswa terbiasa menghapal pembelajaran pendidikan agama Kristen yang akhirnya siswa cepat lupa dengan materi yang diberikan. Hal ini membuat siswa bosan, mengantuk, dan tidak semangat dalam memahami materi pembelajaran pendidikan agama Kristen sehingga siswa tidak tertarik dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen yang berdampak pada hasil belajar. Sebagaimana hasil yang diperoleh, bahwa penguasaan siswa terhadap mata pelajaran  masih rendah. Karena nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran pendidikan Agama Kristen di kelas V  yaitu 70.00. Pada Ulangan Akhir Semester 1 mata pelajaran pendidikan Agama Kristen hanya 15 siswa atau 42,85% siswa mencapai KKM, dan 20 siswa atau 57,15% yang belum mencapai KKM. Dengan nilai rata-rata kelas pelajaran pendidikan Agama Kristen 58,28%.
Dalam hal ini peneliti menggunakan inovasi baru dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat merangsang motivasi dan keaktifan siswa dalam menguasai bahan pelajaran, guna menciptakan pembelajaran yang sukses dan dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran.
Dalam hal ini peneliti menggunakan inovasi baru dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat merangsang motivasi dan keaktifan siswa dalam menguasai bahan pelajaran, guna menciptakan pembelajaran yang sukses dan dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran.
Guru memilih metode Advokasi dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen, karena metode tersebut berpusat pada siswa (student-centered advocacy learning) sering diidentikkan dengan proses debat.
Pembelajaran advokasi dipandang sebagai suatu pendekatan alternatif terhadap pengajaran didaktis di dalam kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari isu-isu sosial dan personal melalui keterlibatan langsung dan partisipasi pribadi. Metode pembelajaran advokasi menuntut para peserta didik terfokus pada topik yang telah ditentukan sebelumnya dan mengajukan pendapat yang bertalian dengan topik tersebut.
Berdasarkan kenyataan dan latar belakang masalah yang terdapat di SD Negeri ............. Kecamatan ..........., peneliti bermaksud menerapkan metode pembelajaran advokasi disekolah untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Kristen pada siswa  kelas IV agar mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum.

B.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi  masalah-masalah sebagai berikut. Mengapa hasil belajar pada pelajaran pendidikan Agama Kristen untuk siswa di SD Negeri ........... Kecamatan ............ masih rendah?, Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hasil belajar pendidikan Agama Kristen siswa di SD Negeri ................ Kecamatan .............. menjadi rendah?, Mengapa pelajaran pendidikan agama Kristen menjadi membosankan untuk siswa di SD Negeri .............. Kecamatan .................... Kabupaten .....................?, Bagaimana penerapan metode pembelajaran Advokasi dalam proses pengajaran pendidikan Agama Kristen?, Apakah penggunaan metode Advokasi dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa SD Negeri .............?
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas, maka penelitian ini saya batasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok yang akan diteliti. Peneliti hanya membatasi masalah yang dihadapi siswa kelas IV SD Negeri ............ yaitu: Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas IV melalui metode pembelajaran advokasi.
C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :“ Bagaimana penggunaan metode pembelajaran advokasi dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Kristen pada siswa kelas IV SD Negeri ........ Kecamatan ..................., Kabupaten ................?“.
D.    Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengemukakan secara singkat tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada rumusan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Kristen melalui metode pembelajaran advokasi  pada kelas IV SD Negeri ......... Kecamatan .............. Kabupaten................
Manfaat yang dapat di peroleh melalui penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Bagi Siswa: Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan informasi baru tentang kemajuan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Bagi Guru :Hasil penelitian ini menambah wawasan dalam pola pembelajaran yang baru dalam memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelas.
Bagi sekolah:Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber belajar dan metode dalam pembelajaran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar