Menu

Jumat, 16 November 2018

MEMBERIKAN REWARD DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 173394 DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran setiap siswa pasti mempunyai motovasi untuk belajar. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar yang dapat mendorong siswa agar mau belajar. Motivasi Belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya ada beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Dimana dorongan internal dalam diri siswa sendiri yaitu keinginan berhasil untuk belajar dan kebutuhan akan cita-cita, sedangkan eksternal berasal dari luar siswa yaitu adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam lingkup yang lebih sempit yaitu proses pembelajaran di dalam kelas dalam suatu sekolah. Artinya bahwa proses pembelajaran di dalam kelas juga merupakan sebuah sistem. Proses pembelajaran di dalam kelas sebagai sebuah sistem mempunyai banyak komponen antara lain: guru, siswa, tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi dan lain-lain.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab. Oleh karena itu, pemerintah melakukan pemerataan dan peningkatan pendidikan agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai secara merata.
Dalam suatu lembaga pendidikan khususnya sekolah, agar tercapai tujuan harus ada kerja sama yang baik antar anggotanya. Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar, antara siswa dan guru haruslah bekerja sama supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasilnya memuaskan.
Namun kenyataan yang ada di lapangan sekarang ini menunjukkan semakin merosotnya keinginan untuk belajar di kalangan siswa. Hal ini menimbulkan permasalahan di kalangan guru. Suatu indikator dari penurunan belajara siswa antara lain:
1.      Rasa malas atau ketidakmauan untuk belajar
2.      Frekuensi belajar yang semakin rendah (jarang)
3.         Tidak adanya komitmen untuk memenuhi tugas-tugas sekolah
4.         Semakin merosotnya hasil belajar yang di dapat
Guru memiliki peran yang penting dalam proses belajar di sekolah. Guru memiliki peran ganda dalam proses pembelajaran yaitu menyampaikan materi pelajaran dan sebagai manager dalam pengelolaan kelas. Tugas sebagai penyampai materi pelajaran bagi guru tentu bukan hal yang sulit karena guru sudah menempuh pendidikan yang tinggi dan juga sudah membuat perencanaan pembelajaran sebelumnya. Namun untuk menjadi seorang manager atau pengelola kelas yang baik, belum semua guru mampu melaksanakannya.
            Pada bagian awal sudah dikemukakan adanya gejala-gejala suasana kelas yang kurang kondusif kerena penurunan belajar siswa. Untuk itu kiranya menjadi hal yang perlu diperhatikan guru yaitu seorang guru harus  mampu membangkitkan kembali keinginan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
            Pemberian rangsangan dari guru seperti diberi pujian atau diberi hadiah akan sangat mempengaruhi keinginan belajar siswa dan diharapkan dalam diri siswa akan tumbuh keinginan belajar baik dalam mengerjakan tugas maupun berkompetisi dengan teman sehingga pembelajaran menjadi aktif dan siswa juga semangat menerima pelajaran.
Prinsip pujian dan imbalan menegaskan bahwa manusia secara universal terdorong untuk melakukan sesuatu karena imbalan. Kemampuan reward atau imbalan, baik dalam perilaku binatang maupun manusia sudah terbukti, sebagai contoh seekor lumba-lumba atau anjing yang cerdik dalam sirkus mau melakukan perintah dari pawangnya karena adanya imbalan, yaitu makanan. Guru seringkali lupa akan hal ini sehingga mereka kebanyakan kikir untuk memberikan reward dalam bentuk pujian kepada anak-anak yang sebenarnya pada konteks -konteks tertentu diperlukan. Bahkan sebaliknya, kebanyakan guru-guru cenderung lebih banyak mengatur dan memarahi ketimbang member pujian tatkala siswa bisa menunjukkan kemampuan.
Karena masalah ini menyangkut suatu komunitas kelas, guru harus mempertimbangkan berbagai hal dalam mengambil suatu tindakan. Tindakan yang diambil guru sebaiknya mampu emberikan dampak yang bersifat klasikal bukan individual.
Maksud reward ini adalah untuk memotivasi belajar siswa supaya lebih aktif dan rajin dalam belajar serta dalam mengerjakan tugas. Apabila siswa terbiasa mendapatkan hasil yang memuaskan diharapkan menjadikan sadar dengan sendirinya bahwa hal tersebut membawa dampak yang baik bagi dirinya sendiri. Siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari, menjadikan dirinya pintar dan siswa akan terbiasa kalau belajar itu adalah suatu keharusan bagi dirinya.
Dengan menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “Memberikan Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Kristen Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka  dirumuskan masalah antara lain :
1.      Bagaimana motivasi belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan  sebelum penerapan metode reward?
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode reward pada siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016?
3.      Berapa besar peningkatan motivasi belajar setelah penerapan metode Reward pada siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
     Tujuan penelitian ini adalah :
  1. Untuk mengetahui motivasi belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran sebelum adanya penerapan metode reward?
  2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode reward pada siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016.
  3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar setelah penerapan metode Reward pada siswa kelas IV SD Negeri 173394 Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016?

Sedangkan kegunaan atau manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a.  Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Kristen.
b.  Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang cara peningkatan pembelajaran dengan menggunakan metode reward.
c.  Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
d.  Diharapkan kajian ini dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a.  Manfaat bagi guru yaitu dengan adanya penelitian ini dapat memberikan suatu pertimbangan untuk meningkatkan kembali pembelajaran di dalam kelas.
b. Manfaat bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini merupakan suatu saran bagi penyusunan suatu system pengajaran baru yang diharapkan akan mempunyai hasil yang lebih baik.
c.  Manfaat bagi orang tua selaku pendidik didalam lingkungankeluarga yaitu dapat menerapkan apa yang menjadi hasil penelitian ini di dalam rumah.



BAB II
     LANDASAN TEORI
A.  Pengertian Reward
Pengertian reward secara bahasa berarti hadiah, upah, ganjaran, atau penghargaan. Sedangkan secara istilah, pemberian konsekuensi berupa hal yang menyenangkan untuk mengatur tingkah laku seseorang. Dalam prespektif Kristen, reward muncul dengan beberapa istilah, antara lain penghargaan, penghormatan, ganjaran, upah, dan hadiah. Dilakukan sebagai usaha untuk memberikan motivasi dalam melakukan sesuatu sehingga siswa merasa adanya tantangan untuk melakukan respon positif.
Dalam proses pembelajaran, reward (penguatan) dapat dilakukan dengan pemberian hadiah. Hadiah merupakan pemberian (kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan), ganjaran, tanda kenang-kenangan, cendera mata. Istilah hadiah dapat juga dikembangkan untuk menjelaskan apa saja yang membuat orang lain merasa lebih bahagia atau berkurang kesedihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar