Menu

Jumat, 09 November 2018

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI TAHUN PELAJARAN 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dan terus dilakukan. Namun, indikator ke arah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada sisi lain, upaya peningkatan kualitas pendidikan ditempuh dalam rangka mengantisipasi berbagai perubahan dan tuntutan kebutuhan masa depan yang akan dihadapi siswa sebagai warga bangsa agar mampu berpikir global dan bertindak sesuai dengan karakteristik potensi lokal.
Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan di indonesia adalah dengan cara melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran, maka perlu diadakannya upaya dalam perbaikan pembelajaran seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut siswa untuk berwawasan luas. Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran.
Dalam proses pembelajaran dan pengajaran masa kini, siswa tidak lagi dipandang sebagai objek didik. Namun, pada hakekatnya peserta didik memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dasarnya. Guru tidak lagi menjadi satu – satunya sumber ilmu karena ilmu telah dapat diperoleh dari berbagai sumber melalui teknologi informasi. Oleh karena itu, guru lebih berperan sebagai manager instruksional bahkan pemimipin instruksional. Sesuai dengan perannya sebagai pengajar guru mempunyai berbagai tugas dalam proses belajar mengajar dengan muridnya. Dalam pelaksanaan tersebut guru harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang proses belajar mengajar.
Seorang guru harus mempunyai kemampuan dalam merencanakan pembelajaran karena kegiatan yang direncanakan dengan lebih matang akan lebih terarah dan tujuan yang diinginkan akan mudah tercapai.
Keberhasilan pendidikan formal akan banyak ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlepas dari keseluruhan sistem pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini banyak upaya yang dapat dilakukan guru. Diantaranya diperlukan perencanaan program yang cukup mantap karena dengan sendirinya keberhasilan belajar siswa akan ditentukan pula oleh perencanaan yang dibuat oleh guru. Dalam upaya meningkatkan efektivitas proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar terbaik sesuai harapan, perencanaan pembelajaran merupakan sesuatu yang mutlak harus dipersiapkan oleh guru, setiap akan melaksanakan proses pembelajaran, walaupun belum tentu semua yang direncanakan akan dapat dilaksanakan, karena bisa terjadi kondisi kelas merefleksikan sebuah permintaan yang berbeda dari rencana yang sudah dipersiapkan, khusunya tentang strategi yang sifatnya oprasional.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai dengan optimal. Tanpa suatu strategi yang cocok,tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan dapat tercapai.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan atau kompetensi baru. Ketika kita berpikir informasi dan kompetensi apa yang harus dimiliki siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Jadi pemilihan strategi menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena strategi adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan metode secara akurat. Menurut Muqowin, terdapat beberapa strategi belajar yang dapat digunakan siswa agar siswa aktif secara kolektif, misalnya: strategi belajar tim pendengar, strategi membuat catatan terbimbing (guided note taking), strategi pembelajaran terbimbing, perdebatan aktif (active debate), strategi poinkounterpoin, strategi kekuatan berdua (the power of two), dan pertanyaan kelompok (team quiz). Dari beberapa jenis srategi kelompok tersebut, penulis memfokuskan pada strategi kekuatan berdua (the power of two). Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian dari belajar kooperatif. Belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar. Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik daripada satu.
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evaluasi item soal yang sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan dalam mencapai tujuan khusus .
Dalam implementasi strategi the power of two terdapat prosedur untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan seorang pendidikpun harus dapat menggunakan strategi belajar the power of two dengan tepat, efektif, dan efisien melalui langkah-langkah strategi the power of two dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dengan penggunaan strategi the power of two pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen diharapkan tujuan yang dirumuskan dapat tercapai. Sehingga dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berhasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik. Suatu proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa maupun guru itu sendiri.
Berpedoman pada uraian di atas maka perlu diadakan penelitian tentang : "Penerapan Strategi Pembelajaran The Power Of Two Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Siswa Kelas VIII SMP Negeri  Tahun Pelajaran 2016/2017".
B.       Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah :
1.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok hidup beriman kelas VIII SMP Negeri  dengan menggunakan penerapan strategi belajar the power of two?
2.      Bagaimana peningkatan keaktifan siswa dalam belajar pada materi hidup beriman kelas VIII SMP Negeri  dengan menggunakan penerapan strategi belajar the power of two?
C.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.    Mengetahui Sejauh mana penerapan strategi pembelajaran the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Hidup Beriman kelas VIII SMP Negeri.
2.    Mengetahui Sejauh mana penerapan strategi pembelajaran the power of two dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Hidup Beriman kelas VIII SMP Negeri .
D.      Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagi peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang diperoleh dari praktek penelitian secara langsung dengan menerapkan teori – teori yang didapat dari bangku kuliah dan telaah kepustakaan.
2.      Bagi guru sebagai pedoman untuk memilih strategi pembelajaran yang efektif dalam menentukan langkah meningkatkan keberhasilan pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan agama Kristen.
3.      Bagi kepala sekolah dapat memotivasi dan menyarankan guru-guru sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi pada saat mengajar di kelas.
E.       Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan penulis maka penulis tidak mungkin membahas masalah yang luas. Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang ada dalam judul tersebut, maka penulis membatasi masalahnya sebagai berikut :
1.    Strategi yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah strategi the power of two pada mata pelajaran Pendidikan agama Kristen.
2.    Yang dimaksud keberhasilan pembelajaran adalah dilihat dari segi hasil nilai pre test dan post test pada mata pelajaran Pendidikan agama Kristen.
3.    Objek yang diteliti dibatasi pada siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri  yang berjumlah 22 orang.
F.       Penegasan Istilah
Sebelum peneliti menguraikan lebih lanjut, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu beberapa pengertian dalam judul. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi 7 kesalahpahaman dan kesimpangsiuran dalam menginterpretasikan judul tersebut. Istilah – istilah tersebut diantaranya adalah :
1.    Penerapan
Penerapan adalah “penggunaan, perihal mempraktekkan, penggunaan dan mempraktekkan.”Penerapan juga dapat diartikan sebagai suatu pelaksanaan ide, konsep, kebijakan atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa nilai maupun sikap. Jadi yang dimaksud penerapan dalam penelitian ini adalah penggunaan, pelaksanaan strategi belajar the power of two dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberikan dampak baik berupa nilai maupun sikap.
2.    Strategi Pembelajaran
Strategi adalah “rencana yang cermat untuk mencapai sasaran.” Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk pencapaian tujuan tertentu. Jadi strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3.    The Power Of two
The power of two artinya menggabung kekuatan dua orang. Dalam pembelajaran the power of two adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi, itu karenanya 2 kepala tentu lebih baik daripada 1 kepala.
4.    Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sarana penilaian adanya keberhasilan atau tidaknya suatu pembelajaran. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan ( dibuat, dijadikan , dan sebagainya) oleh usaha melalui proses perubahan dalam kepribadian manusia, perubahan tersebut ditampakkan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan kemampuan.
5.    Pendidikan agama Kristen
Pendidikan Agama Kristen merupakan pendidikan yang bercorakkan moral-moral kristiani, maksudnya materi pengajaran Pendidikan Agama Kristen merupakan materi yang berisi tentang nilai-nilai kebenaran iman Kristen. Nico Syukur Dister menegaskan pendapatnya bahwa ”Pendidikan yang bercorak, berdasarkan dan berorientasi Kristiani.” Dengan kata lain segala bentuk aktivitas proses belajar mengajar yang terjadi didalam dan diluar kelas terwujud dalam ruang lingkup di sekolah, gereja atau lingkungan keluarga dengan dasar pengajaran pada pokok-pokok iman Kristen.


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang Strategi Pembelajaran The Power Of Two

Tidak ada komentar:

Posting Komentar