Menu

Rabu, 03 Oktober 2018

MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DENGAN PENERAPAN METODE SOSIODRAMA KELAS VI SD NEGERI TAHUN PELAJARAN 2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memajukan pendidikan yaitu dengan menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa.
Pada kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang membosankan, mereka hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran, tanpa adanya suatu tindakan atau kegiatan sebagai pengalaman dalam belajar. Peneliti masih cenderung menggunakan metode pembelajaran yang konvensional serta materi pembelajaran tidak sepenuhya dapat dipahami oleh siswa. Sehingga pembelajaran yang terjadi masih bersifat teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru.
Berdasarakan pengalaman meng-ajar yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang nilainya selalu kurang dari KKM. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar pendidikan agama Kristen pada siswa kelas VI SD Negeri dapat dilihat dari hal-hal berikut: 1) Adanya pembelajaran yang terpusat pada guru, dimana guru menerangkan materi pembelajaran dan siswa hanya mendengarkan penjelasan guru; 2) Dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa merasa bosan dan malas dalam mengikuti pembelajaran; 3) Media pembelajaran kurang menarik, dimana guru hanya memakai papan tulis saja sehingga siswa difungsiskan untuk melihat dan mendengarkan ceramah guru saja. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar ini, akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut peneliti untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan metode Sosiodrama.
Salah satu metode pembelajaran yang kreatif adalah metode sosiodrama yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.
Wina Sanjaya (2006: 159) mengatakan bahwa Sosiodrama termasuk dalam metode simulasi yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Abdul Azis Wahab (2009: 109) Sosiodrama yaitu berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Sosiodrama merupakan salah satu metode pembelajaran yakni siswa melakukan kegiatan memainkan peran tokoh lain dengan penuh penghayatan dan kreativitas berdasarkan peran suatu kasus yang sedang dibahas sebagai materi pembelajaran pada saat itu. Melalui penerapan metode ini diharapkan siswa mampu memfokuskan pikiran, kemampuan, dan pengetahuan yang mereka miliki ke dalam perannya sehingga siswa akan lebih mudah mengorganisasikan ide-ide dan gagasannya dalam bahasa lisan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah yang diteliti sebagai berikut: (1) Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Sosiodrama; (2) Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri 173333 Lintongnihuta Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2014/2015; (3) Penelitian ini untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah penerapan metode Sosiodrama dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama Kristen kelas VI SD Negeri ? (2) Apakah penerapan metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD Negeri ? (3) Bagaimana metode Sosiodrama dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar pendidikan agama Kristen siswa kelas VI SD Negeri?
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen melalui penerapan metode Sosiodrama; (2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Kristen melalui penerapan metode Sosiodrama; (3) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Berdasarkan dari permasalahan di atas tersebut, maka guru sebagai peneliti tertarik untuk menulis PTK yang  berjudul “Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dengan Penerapan Metode Sosiodrama Kelas VI SD Negeri  Tahun Pelajaran 2014/2015.

 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada umumnya kurang diminati oleh siswa karena cara mengajar guru yang monoton.
2. Metode dan teknik pembelajaran yang masih konvensional dan terkadang membuat suasana belajar menjadi kurang menyenangkan.
3. Tingkat keaktifan siswa dalam belajar yang masih rendah.
4. Kurangnya respon siswa untuk memperhatikan penjelasan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari:
1. Metode yang digunakan yaitu Bermain Peran (Sosiodrama).
2. Minat belajar siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam
penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut bisa dirumuskan yaitu:
1.  Bagaimana penerapan metode Sosiodrama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen?
2.  Bagaimana minat belajar Pendidikan Agama Kristen siswa setelah penerapan metode Sosiodrama?


E. Tujuan Penelitian
1.  Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan pembelajaran metode Sosiodrama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD Negeri.
2.  Untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diterapkan Metode Pembelajaran Sosiodrama mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada Siswa SD Negeri.
F. Kegunaan Hasil Penelitian.
a.  Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan dalam metode pembelajaran sekolah, sehingga proses serta hasil kegiatan belajar mengajar optimal.
b.  Bagi Guru, di harapkan dapat mengunakan metode variatif, yaitu menggunakan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif , salah satunya adalah metode pembelajaran Sosiodrama, agar proses belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Siswa, di harapakan berani mengemukakan pendapat, ide dan gagasan yang mereka miliki, dan juga dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan.
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar