Menu

Minggu, 28 Oktober 2018

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SISWA KELAS III SD TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi tuntutan situasi perkembangan zaman dan pembangunan nasional, sistem pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan secara tepat guna dalam berbagai aspek, dimensi, jenjang, dan tingkat pendidikan. Keadaan semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidang pendidikan diberbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsinya sebagai guru. Guru merupakan ujung tombak yang berada pada garis terdepan yang langsung berhadapan dengan siswa.
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Jadi dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama kali adalah siswa.
Berdasarkan fenomena yang ada di siswa kelas III SD yaitu:
1.    Siswa kurang memahami materi, terlihat lebih dari 65% siswa yang rendah nilai pada saat mengerjakan tugas sehingga nilai siswa banyak yang di bawah KKM.
2.    Dari 16 orang siswa, yang bisa menjawab soal evaluasi guru hanya 6 orang siswa atau sebesar 40%, sedangkan sisanya 10 orang atau 60% masih banyak diam.
3.    Jika diberi soal, hanya 5 orang siswa atau sebanyak 25% yang bisa menjawab dengan benar.
Permasalahan yang berkenaan dengan siswa di kelas, jika tidak dicari solusi dan dibiarkan berlalu begitu saja, akan lebih kompleks dan berlarut-larut. Akibatnya, akan dirasakan pada ketidak-kompetenan siswa di masyarakat yang berhubungan dengan materi pelajaran. Permasalahan siswa maupun guru selama proses belajar, menjadi prioritas, untuk secepatnya diteliti penyebab dan solusinya. Hal itu perlu dipahami oleh seorang guru, karena keberhasilan belajar siswa ditentukan, sejauh mana guru memiliki inisiatif perbaikan terhadap prosedur dan hal yang berkaitan dengan proses yang telah dilakukan.
Mengingat pentingnya penguasaan pelajaran Pendidikan Agama Kristen oleh siswa maka guru perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan beberapa usaha perbaikan, terutama dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi atau model pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa yaitu supaya siswa dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Maka peneliti perlu melakukan perbaikan cara mengajar melalui penggunaan strategi pembelajaran. Saat ini pembelajaran kooperatif semakin berkembang. Strategi pembelajaran yang dikenal oleh peneliti saat ini adalah strategi pembelajaran word square. Strategi pembelajaran word square dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif.
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban, selain itu pembelajaran inisesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis. Lebih lanjut berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di Kelas III SD, berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah khususnya para guru sebagai pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun upaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal
2. Membuat persiapan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3. Menggunakan media pembelajaran
4. Menyampaikan meteri pelajaran sesuai dengan kurikulum dan silabus
Dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa motivasi belajar siswa belum optimal, khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Hal ini berkemungkinan dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang kurang menarik perhatian siswa. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan salah satu strategi pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan penerapan strategi pembelajaran word square.
Berdasarkan permasalahan dan keunggulan dalam strategi pembelajaran word square di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan strategi pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Siswa Kelas III SD”.
B. Definisi Istilah
1. Strategi Pembelajaran Word Square
Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Word Square adalah salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Senada menurut Bambang Warsita bahwa hasil belajar adalah suatu
upaya atau proses perubahan perilaku seorang sebagai akibat interaksi perserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada disekitanya. Salah satu tanda seseorang telah mendapatkan hasil belajar yang baik adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan kognitif (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap (afektif).
3.    Penerapan strategi pembelajaran Word Square
Untuk meningkatkan hasil belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen adalah strategi pembelajaran word square dapat meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak kotak jawaban, selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis yang dapat meningkatkan hasil belajar.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka  penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Apakah penerapan strategi pembelajaran Word Square dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas III SD ?
D. Tujuan Penelitan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran Word Square dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas III SD.
E. Manfaat penelitan
Melalui penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat antara lain:
1. Bagi Siswa
a.  Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada khususnya dan semua mata pelajaran pada umumnya.
b. Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Bagi Guru
a.  Memberikan suatu pengalaman yang berharga bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran melalui Penggunaan Metode Word Square, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar.
b.  Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu model serta bahan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan khususnya bagi peneliti tentang model atau teknik pembelajaran yang baru.
b.  Sebagai persyaratan untuk mengusul kenaikan pangkat ke golongan IIId.
4. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas keberhasilan pembelajaran di III SD. Dalam menentukan kebijakan tentang model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen diberbagai jenjang pendidikan umumnya, khususnya di sekolah dasar.

BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Strategi Pembelajaran Word Square
Model Pembelajaran Word Square merupakan strategi pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hornby dalam Tri Wurianingrum, Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga katakata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Word Square adalah salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsepkonsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau subkonsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya pada kotak-kotak Word Square. Pada akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan.
Menurut Sholeh Hamid, pembelajaran word Square memiliki kelebihan dan tujuan tertentu, secara panjang lebar dideskripsikan dalam uraian berikut ini. Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban, selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis.
Model Pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban, selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar