BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
menghadapi tuntutan situasi perkembangan zaman dan pembangunan nasional, sistem
pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan secara tepat guna dalam berbagai
aspek, dimensi, jenjang, dan tingkat pendidikan. Keadaan semacam itu pada
gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidang pendidikan diberbagai
jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melalui fungsinya sebagai guru.
Guru merupakan ujung tombak yang berada pada garis terdepan yang langsung
berhadapan dengan siswa.
Siswa
adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses
pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, siswa sebagai pihak yang ingin
meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Jadi dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama kali adalah siswa.
Berdasarkan
fenomena yang ada di siswa kelas III SD yaitu:
1. Siswa
kurang memahami materi, terlihat lebih dari 65% siswa yang rendah nilai pada
saat mengerjakan tugas sehingga nilai siswa banyak yang di bawah KKM.
2. Dari
16 orang siswa, yang bisa menjawab soal evaluasi guru hanya 6 orang siswa atau
sebesar 40%, sedangkan sisanya 10 orang atau 60% masih banyak diam.
3. Jika
diberi soal, hanya 5 orang siswa atau sebanyak 25% yang bisa menjawab dengan benar.
Permasalahan
yang berkenaan dengan siswa di kelas, jika tidak dicari solusi dan dibiarkan
berlalu begitu saja, akan lebih kompleks dan berlarut-larut. Akibatnya, akan
dirasakan pada ketidak-kompetenan siswa di masyarakat yang berhubungan dengan materi
pelajaran. Permasalahan siswa maupun guru selama proses belajar, menjadi
prioritas, untuk secepatnya diteliti penyebab dan solusinya. Hal itu perlu
dipahami oleh seorang guru, karena keberhasilan belajar siswa ditentukan,
sejauh mana guru memiliki inisiatif perbaikan terhadap prosedur dan hal yang
berkaitan dengan proses yang telah dilakukan.
Mengingat
pentingnya penguasaan pelajaran Pendidikan Agama Kristen oleh siswa maka guru
perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan beberapa
usaha perbaikan, terutama dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi atau model
pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa yaitu supaya siswa dapat
meningkatkan hasil belajar mereka.
Maka
peneliti perlu melakukan perbaikan cara mengajar melalui penggunaan strategi
pembelajaran. Saat ini pembelajaran kooperatif semakin berkembang. Strategi
pembelajaran yang dikenal oleh peneliti saat ini adalah strategi pembelajaran
word square. Strategi pembelajaran word square dapat merangsang siswa untuk
berpikir efektif.
Adapun
kelebihan dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada
kotak-kotak jawaban, selain itu pembelajaran inisesuai untuk semua mata
pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis. Lebih lanjut berdasarkan
pengamatan penulis selama bertugas di Kelas III SD, berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah khususnya para
guru sebagai pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun upaya tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal
2.
Membuat persiapan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3.
Menggunakan media pembelajaran
4.
Menyampaikan meteri pelajaran sesuai dengan kurikulum dan silabus
Dari
fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa motivasi
belajar siswa belum optimal, khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Hal ini berkemungkinan dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang kurang menarik
perhatian siswa. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan salah satu strategi
pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
dengan penerapan strategi pembelajaran word square.
Berdasarkan
permasalahan dan keunggulan dalam strategi pembelajaran word square di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
strategi pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Siswa Kelas III SD”.
B.
Definisi Istilah
1. Strategi
Pembelajaran Word Square
Word
Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat
dibaca ke depan dan ke belakang. Word Square adalah salah satu alat bantu/media
pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan
huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai
dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Senada
menurut Bambang Warsita bahwa hasil belajar adalah suatu
upaya atau proses
perubahan perilaku seorang sebagai akibat interaksi perserta didik dengan
berbagai sumber belajar yang ada disekitanya. Salah satu tanda seseorang telah
mendapatkan hasil belajar yang baik adalah adanya perubahan tingkah laku dalam
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan kognitif
(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap (afektif).
3. Penerapan
strategi pembelajaran Word Square
Untuk
meningkatkan hasil belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen adalah
strategi pembelajaran word square dapat meningkatkan kemampuan menjawab
pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak kotak jawaban,
selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat
melatih sikap teliti dan kritis yang dapat meningkatkan hasil belajar.
C.
Rumusan Masalah
Bertolak
dari latar belakang masalah di atas, maka
penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Apakah
penerapan strategi pembelajaran Word Square dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Kristen siswa kelas III SD ?
D.
Tujuan Penelitan
Berdasarkan
perumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran Word Square dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas III SD.
E.
Manfaat penelitan
Melalui
penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat antara lain:
1.
Bagi Siswa
a. Dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada
khususnya dan semua mata pelajaran pada umumnya.
b.
Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2.
Bagi Guru
a. Memberikan suatu
pengalaman yang berharga bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan pembelajaran melalui Penggunaan Metode Word Square, sehingga dapat
meningkatkan aktivitas belajar.
b. Diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu model serta bahan acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
3.
Bagi Peneliti
a.
Menambah pengetahuan khususnya bagi peneliti tentang model atau teknik pembelajaran
yang baru.
b. Sebagai persyaratan
untuk mengusul kenaikan pangkat ke golongan IIId.
4.
Bagi Sekolah
Sebagai
bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas keberhasilan
pembelajaran di III SD. Dalam menentukan
kebijakan tentang model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen diberbagai jenjang pendidikan umumnya, khususnya di sekolah
dasar.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A.
Strategi Pembelajaran Word Square
Model
Pembelajaran Word Square merupakan strategi pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada
kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka Teki Silang tetapi bedanya
jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan
sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai
untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat memprogram sejumlah
pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan
huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap
teliti dan kritis.
Word
Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat
dibaca ke depan dan ke belakang, hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Hornby dalam Tri Wurianingrum, Word Square adalah sejumlah
kata yang disusun sehingga katakata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke
belakang. Word Square adalah salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa
kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut
terkandung konsepkonsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan
pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Pembelajaran Word Square
berisi pertanyaan yang sesuai dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep
atau subkonsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa
kunci. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan
lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan
sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah itu siswa berdiskusi untuk
mendapatkan jawaban dan menemukannya pada kotak-kotak Word Square. Pada akhir
pembelajaran, siswa menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan.
Menurut
Sholeh Hamid, pembelajaran word Square memiliki kelebihan dan tujuan tertentu,
secara panjang lebar dideskripsikan dalam uraian berikut ini. Adapun kelebihan
dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak
jawaban, selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan
dapat melatih sikap teliti dan kritis.
Model
Pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak
jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah
ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang
huruf/angka penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua
mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan
terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka
pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan
kritis.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari strategi pembelajaran
word square ini adalah meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan
kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban, selain itu
pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap
teliti dan kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar