Menu

Rabu, 03 Oktober 2018

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI KELAS V SD NEGERI TAHUN AJARAN 2016-2017

BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan diharapkan dapat membentuk generasi muda yang kreatif, inovatif, memiliki pengetahuan dan budi pekerti luhur sehingga mereka mampu bersaing dalam kehidupan.
Guru sebagai unsur pokok penanggung-jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di suatu sekolah pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa belajar di SD Negeri Tahun Ajaran 2016-2017 masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester. Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen yang memerlukan banyak variasi metode, media, maupun sumber belajar tak luput dari hal tersebut. Karena mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen terdapat materi yang memerlukan praktik langsung (pengamalan). Melalui praktik (pengamalan) siswa akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru. 
Keberhasilan pengajaran Pendidikan Agama Kristen juga tergantung pada keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan prestasi siswa dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Metode Inkuiri sebagai salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal.
Kenyataannya, model pembelajaran tersebut belum banyak diterapkan dalam proses pendidikan di Indonesia. Di samping model itu tergolong baru dan belum banyak dikenal oleh komunitas pendidikan di lndonesia, kebanyakan guru lebih suka mengajar dengan model konvensional, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centred instruction). 
Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, menyajikan pelajaran dengan metode ceramah, latihan soal atau drill,  dengan sedikit sekali atau bahkan tanpa media pendukung. Guru cenderung bersikap otoriter, suasana belajar terkesan kaku, serius, dan mati. Hanya gurunya yang aktif (berbicara), siswanya pasif. Jika siswa tidak dapat menangkap materi pelajaran, kesalahan cenderung ditimpakan kepada siswa.
Penggunaan Metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan sangat berpengaruh pada iklim belajar di kelas. Salah satu Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa agar hasil belajarnya efektif adalah Metode Inkuiri, melalui proses Metode Inkuiri guru mencoba membangun kesadaran siswa. Bahwa siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan siswa dari pengalaman belajarnya berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Di samping itu Metode Inkuiri lebih cepat mempengaruhi daya ingat siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru. Karena sistem yang disampaikan siswa berhadapan dan memperaktekkan langsung dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Pada Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di Kelas V SD Negeri Tahun Ajaran 2016-2017”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Minat anak yang tidak mau mengikuti pembelajaran. 
2. Motivasi anak yang tidak didapat dalam pembelajaran.  
3.  Lingkungan anak yang tidak mendukung sehingga mengganggu semangat belajar anak. 
4. Media yang digunakan oleh guru ketika pembelajaran. 
5. Metode yang dilakukan oleh guru ketika mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari:
1. Metode yang digunakan yaitu metode Inkuiri
2. Minat dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran pendidikan agama Kristen yang rendah.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian tindakan kelas. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut bisa dirumuskan yaitu:
1.  Bagaimana penerapan metode Inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen?
2.  Bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa setelah penerapan metode Inkuiri?
E. Tujuan Penelitian
1.  Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan pembelajaran metode Inkuiri pada mata pelajaran Pendidikan Agama Agama Kristen di SD Negeri.
2.  Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan Metode Pembelajaran Inkuiri  pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada siswa SD Negeri.
F. Manfaat Hasil Penelitian.
a.  Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan dalam metode pembelajaran sekolah, sehingga proses serta hasil kegiatan belajar mengajar optimal.
b.  Bagi Guru, di harapkan dapat mengunakan metode variatif, yaitu menggunakan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif , salah satunya adalah metode pembelajaran Inkuiri, agar proses belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Siswa, di harapakan berani mengemukakan pendapat, ide dan gagasan yang mereka miliki, dan juga dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen, sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan.
d. Bagi Peneliti, sebagai unsur utama dalam persyaratan pengajuan untuk kenaikan pangkat/golongan dari IIIc ke IIId.

1 komentar: