BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam mengimbangi Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih dan modern, dalam dunia pendidikan sangat diperlukan
pembaharuan guna menghasilkan siswa/i yang berkwalitas tinggi nantinya.
Pembaharuan ini dilakukan oleh pemerintah ataupun pihak-pihak yang terkait
dalam dunia pendidikan. Yang semuanya membutuhkan usaha aktif dan kratif dari
tenaga pendidik, oleh sebab itu guru harus bijak dalam menentukan metode yang
digunakan dalam proses KBM sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas
yang kondusif supaya proses belajar dan mengajar dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Atau pengertian pendidikan
pada dasarnya adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab
membimbing anak didik menjadi kedewasaan.
Pembenahan maupun pembaharuan dalam dunia pendidikan
dilakukan melalui seminar, loka karya, penyempurnaan kurikulum,
pelatihan-pelatihan, yang ditujukan untuk guru-guru atau tenaga pendidikan lain
mengenai metode pembelajaran maupun materi pelajaran. Namun, sebuah
permasalahan yang sampai saat ini masih terus terjadi dimana pendidikan adalah
pengajaran yang berlangsung secara monoton sehingga terjadi kejenuhan pada
siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat pada saat guru
menerangkan, banyak siswa yang mengantuk, mengobrol dengan sesama teman.
Kejenuhan yang diakibatkan oleh monotonnya proses belajar mengajar
mengakibatkannya perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran
menurun.
Permasalahan diatas dapat mengakibatkan pada rendahnya
tingkat prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada hasil prestasi belajar
siswa yang masih banyak dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang
ditetapkan di SDN yaitu nilai 65 (enam puluh lima).
Sebagai pengantisipasi masalah di atas dan untuk menumbuhkan interaksi antara
guru dengan siswa secara efektif perlu diupayakan dengan menggunakan metode.
Metode yang efisien, efektif dan tepat. Hal ini diharapkan supaya aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai.
Oleh
karena itu metode harus dipilih sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Karena tidak ada suatu metode yang paling baik untuk semua materi, maka
pemakaian metode harus disesuaikan dengan materi masing-masing. Beberapa
pemakaian metode yang
harus
disesuaikan dengan materi disamping untuk mencapai sasaran yang tepat, juga
untuk mengurangi kejenuhan pada diri peserta didik. Perlu diingat bahwa
pendidikan Agama Kristen terdapat dalam semua jenjang sejak pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi. Ini berarti akan terjadi pengulangan-pengulangan yang
menyebabkan pada kebosanan. Oleh karena itu, kesan yang timbul kemudian adalah
“menyepelekan” terhadap pendidikan agama, karena disamping materinya hanya
berupa pengulangan-pengulangan, juga metode yang disampaikan tidak menarik.
Dan
apabila melihat proses pendidikan selama ini terdapat kesan bahwa proses
pembelajaran
kurang memperhatikan potensi serta kinerja otak, padahal jika dilatih dapat
mengeluarkan cahaya pengetahuan kesegala penjuru karena jaringan syaraf otaknya
berkesinambungan membentuk bulatan bola yang dihubungan oleh syaraf yang
miliaran jumlahnya.
Berdasarkan
permasalahan yang ada di atas, timbullah suatu pemikiran dibenak peneliti untuk
mencoba menawarkan sebuah inovasi baru dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode Mind Mapping. Dimana metode ini mengoptimalkan potensi otak
dalam proses KBM. Dan diharapkan ada suasana baru dalam KBM yang bisa
memfokuskan siswa pada pelajaran dan bisa meningkatkan hasil belajarnya. Sesuai
dasar pemikiran, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul:
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Mind Mapping
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Siswa Kelas IV SD Negeri Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Penegasan Istilah
Guna
menghindari permasalahan yang bisa menimbulkan kesalah pahaman dan ekeliruan
pengertian. Dan demi kemudahan penulis maupun pembaca dalam memahami PTK ini,
maka penulis akan menegaskan dan menjelaskan beberapa istilah diantaranya:
1.Hasil Belajar
Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Atau hasil belajar adalah suatu aktifitas psikis atau
mental yang berlangsung dalam menginteraksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan dan berbekas.
2. Metode Mind Mapping Metode
Mind
Mapping disebut juga peta pikiran yaitu suatu cara mencatat yang kreatif,
efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran. Mind Map adalah
sebenarnya suatu sistem grafis yang melibatkan seluruh potensi otak kiri dan
otak kanan. Atau bisa dikatakan suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya
belajar visual, peta pikiran ini memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak
yang terdapat di dalam diri seseorang dengan keterlibatan kedua belahan otak
maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat bentuk informasi,
baik secara tertulis maupun secara verbal.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang telah dihadapi diatas, maka pada penelilitian tindakan kelas
ini peneliti dapat memunculkan permasalahan apakah Metode Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di
kelas IV SD Negeri ?
D. Tujuan Penelitian
Setelah dipaparkan tentang
permasalahan yang peneliti ambil diatas, maka tujuan dari penelitian tersebut
yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen Siswa Kelas IV SD Negeri Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
a.Secara Teoritis
Hasil
penelitian atau temuannya tentang Mind Mapping ini dapat memberikan kontribusi
pada pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan bidang pembelajaran agama Kristen
khususnya.
b.Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat
diaplikasikan atau diterapkan oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya baik sebagai pengelola sekolah, guru dan siswa sendiri.
1. Bagi
Guru dapat memberikan masukkan tentang metode pembelajaran Mind Mapping dengan
menyenangkan.
2. Bagi
Kepala Sekolah dengan adanya hasil temuan penelitian ini Kepala Sekolah dapat
menindaklanju ti tentang hasil temuan ini untuk menentukan kebijakan
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar