Menu

Selasa, 30 Oktober 2018

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI KELAS IX SMP NEGERI 1


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah.
Rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar merupakan hal yang sering ditemukan dan dialami dalam kegiatan belajar mengajar. Masalah tersebut merupakan hal yang akan menghambat  tercapainya suatu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan kefakuman siswa dan pasifnya siswa dalam Proses Belajar Mengajar dapat mengakibatkan beberapa hal yang kemungkinan dapat merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri, selain kurang terlatihnya pengetahuan dalam mengemukakan pendapat juga dapat mengakibatkan kejenuhan ketika dalam kegiatan belajar mengajar, atau bahkan mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer oleh siswa sendiri.. Di lain pihak guru juga akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasakan keragu-raguan apakah materi yang diberikannya sudah cukup diterima atau sebaliknya tidak dapat dimengerti oleh para siswa, juga hal lain, bagi guru yang suka membutuhkan dorongan – dorongan, motivasi waktu menyampaikan materi akan terhambat, sebab dorongan dari siswa sendiri tidak ada, misalnya penjelasan guru akan lebih bagus dan menarik jika dibangkitkan dengan berbagai masalah dari siswa yaitu berupa pertanyaan – pertanyaan atau pendapat – pendapat.
Jika keadaan seperti ini dibiarkan tanpa ada respon, kemungkinan saja nilai pendidikan di sekolah akan rendah dan menjadi sempit. Oleh karena itu penanganan masalah ini sangat mendesak agar nilai pendidikan dapat meningkat.
Disadari secara cermat bahwa faktor penyebab terjadinya hal ini sangat banyak, maka perlu mengadakan suatu penelitian dimana letak penghambat itu berada.
Hal utama yang harus dilakukan adalah mengadakan penambahan metode pembelajaran atau mengadakan suatu perubahan metode pembelajaran, misalnya dengan mencoba menggunakan metode presentasi. Dengan menggunakan metode presentasi ini sangat dirasakan akan lebih memicu dan memberikan rangsang terhadap siswa untuk aktif karena akan adanya keterpaksaan yang muncul secara otomatis yaitu karena merasa malu oleh siswa lain jika siswa tidak mampu untuk mempresentasikan materi tersebut, atau siswa tersebut akan dipaksa untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain.

B.     Identifikasi Masalah.
Dari hasil pengamatan di sekolah / di kelas, ternyata begitu banyak permasalahan yang di temui, seperti :
1.      Guru mengajar tanpa menyiapkan administrasi pembelajaran.
2.      Penggunaan metode pada Kegiatan Belajar Mengajar tidak tepat.
3.      Kurangnya minat dan perhatian siswa dalam menerima pelajaran.
4.      Pada saat Kegiatan Belajar Mengajar banyak siswa yang hanya bermain.
5.      Guru pada saat mengajar hanya duduk dan diam ditempatnya saja.
6.      Hasil belajar siswa belum mencapai seperti apa yang diharapkan.
7.      Penampilan guru yang tidak menarik.
8.      Guru tidak menguasai kelas.
9.      Pembelajaran yang tidak menyenangkan.
10.  Sarana dan prasarana tidak menunjang.
11.  Tidak terjalin hubunganinteraksi antara guru dan siswa.
12.  Guru hanya memberi tugas mencatat.
13.  Tidak menggunakan alat peraga pada saat mengajar.

C.    Pembatasan Masalah.
Dari sekian banyak permasalahan yang ada, dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti hanya memfokuskan pada salah satu permasalahan saja yaitu  Metode ceramah.


D.    Rumusan Masalah.
Idealnya para siswa yang sudah berada pada tingkat kelas IX dapat lebih aktif dan agresif dalam pembelajaran dikarenakan tingkat kedewasaan mereka sudah lebih tinggi jika dibanding dengan keadaan waktu berada di tingkat Sekolah menegah atas, akan tetapi pada kenyataannnya para siswa pasif dan tidak aktif.
Permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa yang dialami siswa waktu diadakan pembelajaran ?
2.      Apakah siswa lebih aktif jika menghadapi pembelajaran yang sudah
3.       dikuasainya ?
4.      Apakah siswa lebih aktif jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Metode ceramah ?
5.      Apa ada perbedaan antara prestasi siswa yang menggunakan Metode ceramah dengan siswa menggunakan metode tradisional ?

E.     Tujuan Penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif  dalam proses pembelajaran.
Tujuan lain unutuk mendapatkan cara – cara lain yang dapat menunjang keberhasilan jika dipadukan dengan metode pembelajaran yang disajikan.

F.     Manfaat Penelitian.
1.      Untuk Guru :
Agar bertambahnya ilmu pengetahuan ataupun wawasan – wawasan yang dapat mendorong tercapainya keberhasilan pembelajaran yaitu aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu dengan tercapainya hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan dipraktikkan dalam keseharian yaitu waktu pembelajaran di kelas.
2.      Untuk Siswa :
a.       Diharapkan keikutsertaan dan peran aktif pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
b.      Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Untuk Pendidikan Agama Kristen :
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kriten dapat mengubah sikap dan perilaku anak.

G.    Hipotesis Penelitian
Umumnya dalam proses pembelajaran siswa terlihat pasif dan tidak antusias menanggapi permasalahan yang dipaparkan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kemungkinan kurang menariknya metode pembelajaran, atau kurang dikenalinya materi yang disampaikan dan lain – lain.
Dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hidupnya pembelajaran di dalam kelas memerlukan usaha – usaha yang mendalam.Diantaranya adalah dengan menggunakan metode –metode pembelajaran yang sekiranya dapat mendorong tujuan tersebut.
Dalam hal ini dengan menggunakan Metode Presentatif yang dilakukan oleh siswa itu sendiri sedangkan guru mengadakan penilaian terhadap seluruh komponen yang terlibat.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode ceramah Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di Kelas VIII SMP Negeri 1 ”.

H.    Alasan Memilih Tindakan
Belajar dari suatu kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku sehingga diperoleh pemahaman baru, sehingga kualitas perubahan sangat dipengaruhi oleh pendekatan guru dimana dalam prosesnya perlu diberikan motivasi agar kualitas perubahan itu menjadi baik.
Dengan menggunakan metode presentasi akan lebih mendorong siswa untuk lebih aktif , giat dan antusias dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar sekaligus akan membuat siswa lebih tertarik dan selalu siap dalam menerima pelajaran. Dalam kegiatan belajar tidak hanya dituntut hasilnya secara kuantitatif tetapi juga kualitas perubahan sikap, perilaku dalam Proses Belajar Mengajar.

BAB II
LANDASAN TEORI, HIPOTESIS PENELITIAN, ALASAN MEMILIH TINDAKAN

A.    Kajian Teori
1.      Hakikat Pendidikan Agama Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar