Menu

Sabtu, 13 Oktober 2018

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SISWA KELAS IV SD NEGERI TAHUN PELAJARAN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha sadar, terstruktur (sistematis) yang bertujuan memberi perubahan kepada anak dalam kemampuan berpikir (pengetahuan), kemampuan sikap dan ketrampilannya yang didasarkan pada nilai-nilai Kristen yang bersumber dari Alkitab sehingga menolong anak untuk mampu hidup dalam masyarakat. Sejalan dengan itu, pengajaran Pendidikan agama Kristen harus diarahkan pada pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap kenyataan sosial. Tujuannya untuk menghasilkan perubahan pada diri siswa dan juga untuk menciptakan efektivitas belajar mengajar. Dengan demikian upaya strategis untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen akan segera terwujud.
Guru sebagai pendidik sangat berperan penting dan sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, karena guru terlibat langsung dalam proses belajar mengajar dan kemampuan profesional seorang guru sangat dibutuhkan, termasuk juga kemampuan dalam memanfaatkan dan menggunakan metode strategi belajar yang tepat dalam meningkatkan aktivitas dalam proses dan hasil belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan termotivasi untuk belajar serta tidak mudah jenuh.
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain metode belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar harus tepat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep pendidikan agama Kristen.
Berdasarkan observasi awal peneliti, proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas IV SD Negeri menunjukkan bahwa standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan adalah 70. Dengan bukti hasil belajar Pendidikan Agama Kristen masih rendah, hal ini dapat dilihat dengan bukti dari 21 orang siswa hanya sekitar 25,62% siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas rata-rata 70 atau sekitar 6 orang siswa. Sedangkan 74,37% atau sekitar 15 orang siswa mendapat nilai rata-rata di bawah KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu beberapa topik pembelajaran pendidikan agama Kristen yang masih sulit dikuasai siswa hal ini dikarenakan metode pengajaran yang digunakan masih berfokus pada guru sebagai utama pengetahuan, kemudian dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, aktivitas siswa kurang karena siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru faktor-faktor tersebut di atas terjadi karena sebagian siswa kurang aktif di dalam belajar, siswa tidak bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik, siswa tidak bisa menarik kesimpulan dari pelajaran yang diberikan pada saat pembelajaran berlangsung, siswa sering keluar, mengganggu teman, tidak mau bertanya bila tidak mengerti, ketika diadakan evaluasi diakhir pembelajaran masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan. Dalam hal ini, penulis ingin mengangkat satu judul yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu: Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Siswa Kelas IV SD Negeri Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada umumnya kurang diminati oleh siswa karena cara mengajar guru yang monoton.
2. Metode dan teknik pembelajaran yang masih konvensional dan terkadang membuat suasana belajar menjadi kurang menyenangkan.
3. Hasil belajar pendidikan agama Kristen yang masih rendah.
4. Kurangnya respon siswa untuk memperhatikan penjelasan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari:
1. Metode yang digunakan yaitu berbasis portofolio.
2. Hasil belajar siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut bisa dirumuskan yaitu:
1.  Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen?
2.  Bagaimana hasil belajar siswa didalam mengikuti pelajaran pendidikan Agama Kristen siswa setelah penerapan pembelajaran berbasis portofolio?
E. Tujuan Penelitian
1.  Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD Negeri.
2.  Untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada Siswa SD Negeri .
F. Kegunaan Hasil Penelitian.
a.  Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan dalam metode pembelajaran sekolah, sehingga proses serta hasil kegiatan belajar mengajar optimal.
b.  Bagi Guru, di harapkan dapat mengunakan metode variatif, yaitu menggunakan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif , salah satunya adalah metode pembelajaran metode Portofolio, agar proses belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Siswa, di harapakan berani mengemukakan pendapat, ide dan gagasan yang mereka miliki, dan juga dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen, sesuai dengan tujuan yang di harapkan.
d.  Bagi peneliti, mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan model pembelajaran, sebagai persyaratan (unsur utama) untuk kenaikan pangkat jabatan fungsional tertentu dari golongan IIId ke Golongan IVa.


BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar