BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha
sadar, terstruktur (sistematis) yang bertujuan memberi perubahan kepada anak
dalam kemampuan berpikir (pengetahuan), kemampuan sikap dan ketrampilannya yang
didasarkan pada nilai-nilai Kristen yang bersumber dari Alkitab sehingga
menolong anak untuk mampu hidup dalam masyarakat. Sejalan dengan itu,
pengajaran Pendidikan agama Kristen harus diarahkan pada pengetahuan dan
pemahaman siswa terhadap kenyataan sosial. Tujuannya untuk menghasilkan
perubahan pada diri siswa dan juga untuk menciptakan efektivitas belajar
mengajar. Dengan demikian upaya strategis untuk meningkatkan kemampuan berfikir
siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen akan segera terwujud.
Guru sebagai pendidik
sangat berperan penting dan sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, karena guru terlibat langsung dalam proses belajar mengajar dan
kemampuan profesional seorang guru sangat dibutuhkan, termasuk juga kemampuan
dalam memanfaatkan dan menggunakan metode strategi belajar yang tepat dalam
meningkatkan aktivitas dalam proses dan hasil belajar siswa sehingga siswa
menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran dan dengan pembelajaran itu
pula siswa akan senang dan termotivasi untuk belajar serta tidak mudah jenuh.
Keberhasilan siswa
dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain metode belajar yang
digunakan dalam proses belajar mengajar harus tepat sehingga dapat membantu
siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep pendidikan
agama Kristen.
Berdasarkan observasi
awal peneliti, proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas IV SD Negeri menunjukkan bahwa standar KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang telah ditetapkan adalah 70. Dengan bukti hasil belajar Pendidikan
Agama Kristen masih rendah, hal ini dapat dilihat dengan bukti dari 21 orang
siswa hanya sekitar 25,62% siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas
rata-rata 70 atau sekitar 6 orang siswa. Sedangkan 74,37% atau sekitar 15 orang
siswa mendapat nilai rata-rata di bawah KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Rendahnya hasil
belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu beberapa topik
pembelajaran pendidikan agama Kristen yang masih sulit dikuasai siswa hal ini
dikarenakan metode pengajaran yang digunakan masih berfokus pada guru sebagai
utama pengetahuan, kemudian dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah, aktivitas siswa kurang karena siswa lebih
banyak mendengarkan penjelasan dari guru faktor-faktor tersebut di atas terjadi
karena sebagian siswa kurang aktif di dalam belajar, siswa tidak bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan baik, siswa tidak bisa menarik
kesimpulan dari pelajaran yang diberikan pada saat pembelajaran berlangsung,
siswa sering keluar, mengganggu teman, tidak mau bertanya bila tidak mengerti,
ketika diadakan evaluasi diakhir pembelajaran masih banyak siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Berpijak
pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu
penelitian pendidikan. Dalam hal ini, penulis ingin mengangkat satu judul yang
sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu: “Penerapan
Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Kristen Siswa Kelas IV SD Negeri Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen pada umumnya kurang diminati oleh siswa karena cara mengajar guru
yang monoton.
2. Metode dan teknik
pembelajaran yang masih konvensional dan terkadang membuat suasana belajar
menjadi kurang menyenangkan.
3. Hasil belajar pendidikan agama Kristen yang masih
rendah.
4. Kurangnya respon siswa
untuk memperhatikan penjelasan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan
agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran
pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas
masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri
dari:
1. Metode yang digunakan yaitu berbasis portofolio.
2. Hasil belajar siswa terhadap pelajaran Pendidikan
Agama Kristen.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan
langkah yang paling penting dalam penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna
untuk mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah
yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut bisa
dirumuskan yaitu:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis
portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen?
2. Bagaimana hasil belajar siswa didalam
mengikuti pelajaran pendidikan Agama Kristen siswa setelah penerapan pembelajaran
berbasis portofolio?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui penerapan pembelajaran berbasis portofolio pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD Negeri.
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa setelah
diterapkan metode pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen pada Siswa SD Negeri .
F. Kegunaan Hasil Penelitian.
a. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat di
gunakan sebagai masukan dalam metode pembelajaran sekolah, sehingga proses
serta hasil kegiatan belajar mengajar optimal.
b. Bagi Guru, di harapkan dapat mengunakan metode
variatif, yaitu menggunakan metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif ,
salah satunya adalah metode pembelajaran metode Portofolio, agar proses
belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Siswa, di harapakan
berani mengemukakan pendapat, ide dan gagasan yang mereka miliki, dan juga
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen, sesuai dengan tujuan
yang di harapkan.
d. Bagi peneliti, mendapat pengalaman langsung
dalam pelaksanaan model pembelajaran, sebagai persyaratan (unsur utama) untuk
kenaikan pangkat jabatan fungsional tertentu dari golongan IIId ke Golongan
IVa.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A.
Kajian Teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar