BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan sebagai kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Yang
mana untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu dilakukan usaha yang semaksimal
mungkin dari guru, guru harus mampu dalam mengelola komponen pembelajaran dan
kreatif dalam mengembangkan materi pelajaran sehingga materi pelajaran tersebut
dapat diserap oleh peserta didik sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai.
Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini, perlu diiringi
proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar harus memiliki metode
agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengenai tujuan yang
diharapkan.
Salah satu langkah untuk strategi itu ialah harus menguasai tehnik-tehnik
pengajaran atau biasanya disebut metode pengajaran. Metode pembelajaran adalah
cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk
menjawab suatu pertanyaan. Jadi metode pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Menurut Suprayektif (2003: 10) menyatakan bahwa:
Hasil belajar
merupakan faktor yang penting dalam pelaksanaan pendidikan, karena hasil
belajar merupakan tolak ukur keberhasilan pendidikan. Hasil belajar yang baik
tergantung pada pelaksanaan interaksi belajar mengajar yang sesuai dengan
perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar dipengaruhi oleh
empat faktor. Keempat factor tersebut adalah guru, siswa, kurikulum, dan faktor
lingkungan.
Pada saat belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang
terdiri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang
diberikan guru (Slavin, 1995; Eggen & Kauchak). Artzt & Newman (1990:
448) menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai
suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Team Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatf
tipe TGT adalah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcemen.
Berdasarkan uraian di atas guru Mapel untuk membahas masalah dengan judul
penelitian ”Penggunaan Metode Team Games
Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menguasai
Kompetensi Dasar Musa diutus Tuhan Mata Pelajaran Agama Kristen Siswa Kelas IV
B SD Negeri T.A 2014/2015.”
1.2. Identifikasi
Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian yaitu:
1.
Siswa
masih pasif dalam mengikuti pembelajaran.
2.
Metode
pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan KD.
3.
Kemauan
belajar siswa terhadap mata Pelajaran Agama Kristen masih rendah.
4.
Guru
kurang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.
Guru
kurang melakukan variasi metode dalam pembelajaran Agama Kristen.
1.3. Pembatasan
Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi kemampuan waktu dan biaya, maka
guru membatasi permasalahan yang diteliti. Adapun batasan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah ”Penggunaan Metode Team
Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Menguasai Kompetensi Dasar Musa diutus Tuhan Mata Pelajaran Agama Kristen Siswa
Kelas IV SD Negeri Pollung T.A 2014/2015.
1.4. Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan metode Team Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Agama Kristen pokok
bahasan Musa diutus Tuhan di Kelas IV B SD Negeri?
1.5. Tujuan
Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode Team Games Tournament (TGT)
pada mata Pelajaran Agama Kristen pokok bahasan Musa diutus Tuhan di Kelas IV B
SD Negeri T.A 2014/2015.
1.6. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai
setelah melakukan penelitian adalah:
1. Mendorong
siswa berfikir positif untuk menyenangi Pelajaran Agama Kristen dan menghilangkan
pandangan negatif anak terhadap Pelajaran Agama Kristen.
2. Sebagai
bahan pertimbangan kepala sekolah tentang pentingnya penggunaan metode Team Games Tournament (TGT) dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
3.
Sebagai
masukan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar sekolah.
4.
Dan
sebagai bahan usul kenaikan pangkat satu tingkat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.
Kajian Teoritis
2.1.1.
Hakikat Hasil Belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar